Bangkit Dari Pandemi Covid-19, Sekelompok Pemuda Indramayu Mendadak Jadi Jutawan Lewat Budidaya Maggot

hilmi hilmansyah indramayu 4

INDRAMAYU, indramayunews.id– Situasi sulit akibat imbas Pandemi Covid-19, ternyata tidak menyurutkan semangat Pemuda Desa Arjasari Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu. Mereka berhasil memanfaatkan Maggot yang menjijikkan, menjadi uang yang sangat menguntungkan. Bahkan omsetnya pun mencapai jutaan rupiah.

Maggot saat ini tengah menjadi trend di kalangan masyarakat dalam beberapa tahun belakangan ini. Maggot rupanya memiliki peluang yang sangat menjanjikan. Aksi Para pemuda di Desa Arjasari Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu yang mendirikan instalasi bio konvensi atau Rumah Maggot ini perlu menjadi perhatian serius dari berbagai kalangan. Khususnya industri Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup.

Staf Senior Pemberdayan Masyarakat Desa Kabupaten Indramayu yang mewakili DPMDes Provinsi Jawa Barat, Hilmi Hilmansyah bersama dengan para pemuda di Desa tersebut pada Jumat  (11/06) kemarin, meresmikan Rumah Maggot Desa Arjasari Kecamatan Patrol sebagai salah satu sentra budidaya Maggot jenis Black Soldier Fly (BSF).

Maggot merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) atau kata lain lalat tentara hitam yang berbeda dengan lalat biasa pada umumnya yang hidup dialam bebas. Maggot juga diperoleh dari proses biokonversi Palm Kernel Meal. Biokonversi merupakan hasil fermentasi sampah-sampah organik menjadi sumber energi metan yang melibatkan organisme hidup. Proses fermentasi seperti ini dikenal sebagai penguraian secara anaerob. Organisme yang umumnya berperan pada proses biokonversi ini adalah bakteri, jamur serta larva serangga.

Keberadaan Rumah Maggot tersebut diinisiasi oleh para pengggerak lokal dan patriot Desa Arjasari. Rumah Maggot tersebut merupakan salah satu keberhasilan dari program Patriot Desa dalam mendukung masyarakat desa untuk dapat mengolah limbah sampah organik secara mandiri.

Dengan budidaya Maggot turut serta membangun potensi ekonomi karena dapat mendatangkan penghasilan tambahan bagi masyarakat. Rumah Maggot ini menggerakan dua unsur secara bersamaan yakni pembangunan ekonomi dan pemberdayaan lingkungan.

Hilmi Hilmansyah menjelaskan, program Patriot Desa di Kabupaten Indramayu memiliki program tematik di bidang lingkungan, salah satu hasil dari program tersebut adalah pembangunan Rumah Maggot yang ada di Desa Arjasari Kecamatan Patrol. Program tersebut merupakan upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan di Desa Arjasari.

“untuk harga telur maggot saat ini 1 gram dikisaran harga Rp 5.000,-, sedangkan untuk fresh maggot 1 kilogram bisa mencapai Rp 6.000– 7.000. Maggot juga bisa diolah untuk dijadikan sebagai pakan ternak / ikan dalam bentuk dry maggot, dry powder maggot dan masih banyak lainnya,” tutur Azka.

Olahan Maggot Alternatif Pakan Ternak dan Ikan

Semakin banyak olahan maggot yang inovatif maka semakin tinggi juga nilai jual dari produk olahan tersebut.

Sementara itu, Kepala Desa (Kuwu) Arjasari, Jamaludin yang hadir pada kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas program Patriot Desa Jawa Barat yang telah mendampingi masyarakat Desa Arjasari untuk mengatasi masalah persampahan sekaligus meningkatkan pendapatan warganya melalui Rumah Maggot.

Patriot Desa mampu mendampingi masyarakat untuk menjadi komunikator antara Pemdes, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), DPMD, Diskominfo, Komunitas ICF dan komunitas Sanggar Lingkungan Hidup Indramayu, sehingga berhasil melaksakan kegiatan peresmian Rumah Maggot Arjasari tersebut.

“Harapannya penggerak lokal mampu menciptakan Rumah Maggot lainnya yang ada di setiap dusun di Desa Arjasari. Jika ini terwujud pendapatan masyarakat akan terus meningkat dan lingkungan akan terjaga,” kata Jamaludin. (Jal)

Artikel asli:
https://indramayunews.id/2021/06/13/bangkit-dari-pandemi-covid-19-sekelompok-pemuda-indramayu-mendadak-jadi-jutawan-lewat-budidaya-maggot/

Ad