INDRAMAYU: Merajut Kreativitas dan Budaya dalam Perspektif Tata Ruang Kota Berkelanjutan

Oleh : Hilmi Hilmansyah – Ahlli Muda Planologi & Korjen Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Jawa Barat

Pendahuluan

Indramayu, sebuah kota yang kaya akan warisan budaya dan kekayaan sumber daya alamnya, telah menemukan keseimbangan yang unik antara perkembangan kota dan pelestarian nilai-nilai budaya dalam perspektif penataan ruang kota berkelanjutan. Dalam essay ini, kami akan menceritakan strategi dalam membangun inisiatif dan peran penting kreativitas dan budaya dalam membentuk ruang kota Indramayu yang tidak hanya mendorong kemajuan secara ekonomi tetapi juga berkelanjutan dan menghargai akar budaya yang mendalam.

Bagian 1: Menggali Warisan Budaya dan Identitas Kota

Sejarah dan asal-usul Indramayu memberikan landasan yang kaya bagi identitas kota ini, serta memainkan peran krusial dalam membentuk warisan budayanya yang unik. Dengan melewati zaman dan mengalami berbagai perubahan, Indramayu telah menjadi sebuah kota yang memadukan warisan budaya dengan perkembangan modern. Berikut adalah perjalanan panjang Indramayu dalam pembentukan kotanya:

Asal-usul dan Pembentukan Kota:

  • Prasejarah: Wilayah yang sekarang menjadi Indramayu telah dihuni sejak zaman prasejarah. Bukti arkeologis menunjukkan adanya aktivitas manusia purba di sekitar Sungai Cimanuk, mengindikasikan bahwa wilayah ini sudah lama dihuni oleh masyarakat.
  • Zaman Hindu-Buddha: Seperti banyak wilayah di Jawa, Indramayu juga dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha. Peninggalan berupa situs dan prasasti yang berasal dari periode ini mencerminkan keberadaan masyarakat maju pada masa itu.
  • Masa Kesultanan Cirebon: Indramayu pada masa Kesultanan Cirebon menjadi bagian dari wilayah kekuasaan kesultanan ini. Hubungan ini memainkan peran penting dalam membentuk struktur sosial dan budaya masyarakat setempat.
  • Era Kolonial Belanda: Seiring dengan masuknya Belanda ke Jawa, Indramayu menjadi bagian dari Hindia Belanda. Era kolonial ini memberikan dampak signifikan pada struktur pemerintahan dan ekonomi kota, sekaligus memengaruhi budaya lokal.
  • Peran Strategis pada Masa Perang Kemerdekaan: Indramayu memiliki peran strategis selama Perang Kemerdekaan Indonesia. Beberapa pertempuran dan peristiwa penting terjadi di wilayah ini, mencerminkan semangat perjuangan dan keteguhan masyarakat Indramayu.
  • Era Modern dan Perkembangan Ekonomi: Pasca-kemerdekaan, Indramayu mengalami perkembangan ekonomi yang signifikan, terutama dalam sektor pertanian dan perikanan. Ini menjadi dasar bagi pertumbuhan kota sebagai pusat ekonomi di wilayahnya.

Warisan Budaya:

  • Kesenian Tradisional: Indramayu memiliki beragam kesenian tradisional, seperti wayang kulit, tari topeng, dan kuda lumping. Keseluruhan seni ini mencerminkan nilai-nilai lokal dan mitologi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
  • Tradisi dan Ritual: Berbagai tradisi dan ritual, seperti Sedekah Laut dan Seren Taun, menjadi bagian penting dari identitas budaya Indramayu. Ritual ini menggambarkan hubungan masyarakat dengan alam dan nilai-nilai kebersamaan.
  • Kebudayaan Mataraman: Pengaruh Mataraman juga sangat kental dalam budaya Indramayu, terutama dalam seni dan arsitektur. Bangunan-bangunan bersejarah dan tradisi-tradisi tertentu mencerminkan warisan ini.
  • Kuliner Tradisional: Makanan khas seperti Nasi Lengko, Rumbah dan makanan olahan mangga Indramayu adalah bagian tak terpisahkan dari warisan kuliner Indramayu, menciptakan keunikan budaya kuliner yang diwarisi dari nenek moyang.

Melalui perjalanan sejarahnya, Indramayu telah membangun identitasnya yang kuat dan unik. Kombinasi antara jejak sejarah, kekayaan budaya, dan perkembangan modern menciptakan sebuah kota yang tidak hanya subur sumber daya alamnya tetapi juga kaya akan nilai-nilai dan kearifan lokal. Sebagai kota yang terus berkembang, kami terus berupaya membangun strategi untuk Indramayu dengan merajut kreativitas dan budayanya dalam perspektif ruang kota berkelanjutan.

Bagian 2: Partisipasi Publik untuk Tata Ruang yang Berkelanjutan

2.1. Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan: Partisipasi masyarakat memainkan peran kunci dalam pengambilan keputusan terkait penataan ruang kota yang berkelanjutan di Indramayu, maupun di daerah lainnya. Sebuah ruang kota yang berkelanjutan melibatkan perencanaan yang matang, pengelolaan sumber daya yang bijak, dan mengakomodir kebutuhan serta aspirasi masyarakat yang berbasis pada inovasi, kretivitas dan budaya lokal Indramayu. Berikut adalah strategi dan inisitif yang kami lakukan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas berhubungan dengan kreativitas dan budaya dan dikolerasikan dengan penataan ruang berkelanjutan di Indramayu 

  • Pemahaman Lokal:

Kami terus berupaya mendorong masyarakat khususnya generasi muda untuk ikut aktif dalam mendorong partisipasi publik dalam pengambilan keputusan oleh pemerintah daerah Kabupaten Indramayu. Tujuan kami adalah agar masyarakat memiliki pemahaman yang mendalam tentang lingkungan tempat tinggal mereka, termasuk aspek budaya – sosial, ekonomi kreatif, dan lingkungan ekologisnya. Melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan memastikan bahwa kebijakan yang diambil mempertimbangkan aspek kreativitas dan budaya dalam penyusunan dokumen perencanaan tata ruang kota yang berkelanjutan di Indramayu.

  • Pengelolaan Sumber Daya:

Partisipasi masyarakat penting dalam merencanakan penggunaan lahan, pemanfaatan RTH, penggunaan air, dan energi secara berkelanjutan. Kami terus berupaya untuk mendorong masyarakat untuk terlibat dalam proses ini sehingga dapat membantu mengidentifikasi potensi konflik atau kebutuhan khusus yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan sumber daya di Kabupaten Indramayu.

  • Pemberdayaan Komunitas:

Partisipasi masyarakat memungkinkan pemberdayaan komunitas lokal. Dengan melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan, mereka dapat merasa memiliki tanggung jawab terhadap masa depan kota mereka. Ini dapat meningkatkan keterlibatan mereka dalam upaya untuk menciptakan ruang yang lebih berkelanjutan. 

  • Inovasi dan Kreativitas:

Melibatkan masyarakat dalam proses penyusunan perencanaan kota dapat membuka peluang untuk ide-ide inovatif dan kreatif. Masyarakat yang terlibat aktif memiliki pengetahuan yang beragam dan dapat memberikan pandangan baru yang dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam perencanaan kota.

  • Keseimbangan Antara Pembangunan dan Konservasi:

Partisipasi masyarakat dapat membantu mencapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan. Melibatkan mereka dalam proses perencanaan dapat memastikan bahwa pembangunan yang terjadi memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan, seperti pelestarian ruang terbuka hijau untuk aktivitas SDM kreatif, air bersih, dan lingkungan alami.

  • Peningkatan Kualitas Hidup:

Dengan melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan, ada potensi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Ini melibatkan penyediaan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, RTH dan transportasi yang mudah diakses.

  • Pembentukan Identitas Kota:

Masyarakat adalah bagian integral dari identitas kota. Dengan melibatkan mereka dalam perencanaan tata ruang, dapat diciptakan lingkungan yang mencerminkan nilai-nilai dan aspirasi masyarakat lokal, sehingga memperkuat identitas kota yang berbasis pada potensi keragaman budaya, kreativitas, dan sumber daya alam di Kabupaten Indramayu. Pembentukan identitas kota bukan hanya membangun citra namun membangun city branding untuk dikembangkan yang berbasis pada sektor sosial-budaya, potensi inidikasi geografis Kabupaten Indramayu dan potensi SDM kreatif generasi muda untuk ikut serta dalam memberikan ide-gagasan dalam membangun identitas kota secara komitmen dan konsisten.

Partisipasi masyarakat bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga sebuah kebutuhan untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Proses partisipatif yang efektif dapat memastikan bahwa kebijakan yang diimplementasikan benar-benar mencerminkan kepentingan dan aspirasi seluruh masyarakat.

2.2. Kolaborasi Antar Sektor: Kolaborasi antar sektor, yaitu akademisi, bisnis, masyarakat, pemerintah, media, dan agregator, dapat menjadi kunci dalam pemanfaatan ruang yang inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi ini dapat menciptakan sinergi yang memadukan sumber daya, pengetahuan, dan keahlian dari berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama. Berikut adalah contoh strategi dalam merajut 3 (tiga) entitas utama (pemerintah, swasta, dan masyarakat) untuk dapat bekolaborasi dan dapat berkontribusi terhadap pembangunan kota / pemanfaatan ruang yang kreatif, berbudaya, inklusif dan berkelanjutan:

  • Pemerintah:

Perumusan Kebijakan dan Perencanaan: Pemerintah memiliki peran utama dalam perumusan kebijakan dan perencanaan tata ruang kota. Kolaborasi dengan sektor swasta dan masyarakat dapat membantu pemerintah mengakses sumber daya tambahan dan mendapatkan masukan yang lebih komprehensif.

Pengawasan dan Pengaturan: Pemerintah dapat menyediakan kerangka kerja regulasi yang mendukung prinsip-prinsip tata ruang yang inklusif dan berkelanjutan serta memastikan kepatuhan dari sektor swasta.

  • Swasta:

Investasi dan Pembiayaan: Sektor swasta dapat memberikan investasi dan pembiayaan yang diperlukan untuk proyek pemanfaatan ruang yang berkelanjutan. Hal ini dapat mencakup pengembangan infrastruktur, perumahan, dan proyek-proyek pembangunan lainnya.

Inovasi dan Teknologi: Swasta seringkali memiliki akses terhadap inovasi dan teknologi. Kolaborasi dengan sektor ini dapat membawa solusi teknologi yang lebih efisien dan berkelanjutan dalam perencanaan dan pengembangan kota.

Keterlibatan dalam CSR: Melalui Corporate Social Responsibility (CSR), perusahaan dapat terlibat dalam proyek-proyek yang mendukung pembangunan kota/pemanfaatan ruang yang kreatif, berbudaya, inklusif dan berkelanjutan:, seperti pembangunan fasilitas umum untuk aktivtias SDM kreatif dan program-program sosial.

  • Masyarakat:

Partisipasi dan Penghargaan Terhadap Kebutuhan Lokal: Masyarakat dapat memberikan wawasan tentang kebutuhan lokal dan aspirasi komunitas. Kolaborasi ini memastikan bahwa program pembangunan kota/pemanfaatan ruang dijalankan dengan memperhatikan keberlanjutan dan keadilan sosial.

Pemberdayaan Komunitas: Melalui kolaborasi, masyarakat dapat diberdayakan untuk mengambil peran aktif dalam pengambilan keputusan terkait penataan ruang. Ini dapat meningkatkan tanggung jawab dan keterlibatan mereka dalam proses pembangunan.

  • Manfaat Kolaborasi Antar Sektor:

Diversifikasi Sumber Daya: Kolaborasi dapat menggabungkan sumber daya finansial, teknis, dan manusia dari berbagai sektor, menciptakan potensi untuk pengembangan program dan inisiatif  yang lebih besar dan kompleks.

Inovasi Terpadu: Kombinasi pengetahuan dan keahlian dari sektor yang berbeda dapat menghasilkan inovasi terpadu yang mengatasi tantangan perencanaan ruang secara holistik.

Pengurangan Risiko: Kolaborasi dapat membantu mengurangi risiko keuangan dan teknis, karena beban tidak hanya ditanggung oleh satu sektor.

  • Tantangan dan Solusi:

Perbedaan Keuntungan dan Prioritas: Tantangan dapat timbul dari perbedaan keuntungan dan prioritas antar sektor. Oleh karena itu, penting untuk merumuskan kesepakatan yang saling menguntungkan.

Transparansi dan Akuntabilitas: Kolaborasi memerlukan transparansi dan akuntabilitas untuk memastikan bahwa setiap sektor memenuhi kewajibannya dan tujuan bersama tercapai.

Dengan mengoptimalkan kolaborasi antar sektor, proses pemanfaatan ruang kota dapat menjadi lebih kreatif, berbudaya, inklusif dan berkelanjutan, menciptakan lingkungan yang memenuhi kebutuhan berbagai pemangku kepentingan dan mendukung perkembangan kota yang berkelanjutan.

Bagian 3: Keberlanjutan dan Pemanfaatan Ruang dengan Bijak

3.1. Keberlanjutan Tata Ruang: Berikut adalah beberapa langkah konkrit yang dapat diambil oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk mencapai keberlanjutan dalam proses penataan dan pemanfaatan ruang kota:

  • Penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Berkelanjutan:

Kami terus berupaya berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk dapat mengadopsi konsep penataan ruang kota yang berkelanjutan, yang mencakup perencanaan penggunaan lahan yang efisien, pelestarian ruang terbuka hijau untuk aktivitas pengembangan SDM kreatif, dan pengembangan infrastruktur yang mendukung keberlanjutan.

  • Pengembangan Infrastruktur Berkelanjutan:

Pemerintah daerah dapat fokus pada pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan, seperti membangun koridor hijau yang terintegrasi dengan jalur pedestrian yang memiliki kapasitas dan sarana penunjang yang baik, transportasi publik, jalur sepeda, dan ruang hijau kota. Ini dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas udara.

  • Pengelolaan Air dan Lingkungan Hidup:

Upaya pengelolaan air yang berkelanjutan dapat mencakup pengelolaan banjir/genangan air pasca hujan lebat, revitalisasi drainse yang tersumbat, pelestarian ekosistem sungai, pemanfaatan RTH dan jalur/ koridor hijau sebagai upaya menyerap air genangan di area perkotaan pasca hujan dan pemeliharaan sumber air bersih. Langkah-langkah ini penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.

  • Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan:

Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan dapat membantu memastikan bahwa kebijakan penataan ruang mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat.

  • Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang:

Kami telah membangun inisiatif kolaborasi di Kabupaten Indramayu dan telah mengimplementasikan program pengelolaan sampah yang berkelanjutan, termasuk pengurangan penggunaan plastik, peningkatan daur ulang, pengelolaan sampah organik dengan bio konversi maggot, dan pendidikan masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah.

  • Pemberdayaan Ekonomi Lokal:

Pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dapat diwujudkan melalui dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ramah lingkungan serta memberdayakan masyarakat lokal.

  • Pengembangan Kawasan Hijau dan Taman Kota:

Pada tahap ini kami berupaya untuk mendapatkan ruang yang dizinkan Pemerintah Kabupaten Indramayu dengan memprioritaskan pengembangan kawasan hijau dan taman kota sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk dan memaksimalkan area serapan air limpasan pasca hujan besar. Selain itu juga RTH dapat menjadi wahana atrasi SDM kreatif untuk melakukan eksibisi/pameran/festival kota/pagelaran budaya. Menyediakan dan pemanfaatan ruang terbuka dapat merajut kreatifitas dan budaya masyarakat Kabupaten Indramayu, namun tetap mengacu kepada konsep  untuk keberlanjutan ekologis.

  • Penerapan Prinsip Smart City:

Mengadopsi konsep Smart City dapat membantu Indramayu menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam berbagai aspek, seperti manajemen transportasi, pengelolaan energi, dan pelayanan publik.

  • Konservasi Sumber Daya Alam:

Kami sudah memberikan contoh kepada masyarakat dalam upaya konservasi mencakup pelestarian hutan mangrove, perlindungan ekosistem pesisir, dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

  • Edukasi dan Kesadaran Masyarakat:

Kami akan terus mendorong masyarakat Indramayu untuk dapat menjalankan kampanye edukasi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya isu-isu keberlanjutan pemanfaatan ruang, perubahan iklim, dan upaya-upaya yang dapat dilakukan secara individual untuk mendukung tujuan keberlanjutan.

Melalui strategi dan inisiatif ini, kami terus berupaya dapat menciptakan dan mempertahankan ruang terbuka hijau yang tidak hanya memberikan manfaat ekologis tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan keberlanjutan kota secara keseluruhan. Penerapan kebijakan yang holistik dan kolaboratif dengan partisipasi aktif masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan dalam memanfaatkan bijak ruang terbuka hijau yang dapat mengakomodir potensi SDM kreatif dan berbudaya  di Kabupaten Indramayu.

Kesimpulan

Dengan merajut kreativitas dan budaya dalam perspektif ruang kota berkelanjutan, Indramayu harus membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pelestarian budaya bukanlah konsep yang saling mengecualikan. Sebaliknya, keduanya dapat melengkapi satu sama lain, menciptakan lingkungan kota yang berkelanjutan, inovatif, dan kaya akan warisan budaya. Sebagai inspirasi bagi kota-kota lain, kami berharap Kabupaten Indramayu mampu membuka jalan menuju masa depan di mana perkembangan kota dan pelestarian budaya menjadi satu kesatuan harmonis.

Ad