Oleh : Chodijah Febriyani
INDUSTRY.co.id – Perkembangan teknologi berdampak pada penggunaan sarana komunikasi dan informasi. Berbagai perangkat keras mempermudah kita dalam memproduksi konten. Sementara internet dan media sosial memudahkan dalam menyebarkan konten digital tersebut.
Komposisi penduduk Indonesia saat ini didominasi generasi milenial dan generasi Z. Generasi ini bisa disebut dengan generasi digital native dan mampu memanfaatkannya. Kemudian, teknologi digital ini membawa kemudahan dalam membuat dan berbagi konten, serta mengubah konteks produsen dan konsumen.
“Sebelum adanya era media sosial dan internet kita sebagai masyarakat banyak berperan sebagai audiens. Dengan hadirnya internet dan media sosial, masyarakat berpotensi menjadi produsen konten atau konten kreator,” ujar Dendy Muris seorang Dosen Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.
Ia menjelaskan, konten kreator bisa disebut sebagai orang yang membuat konten dari berbagai format dan dibagikan ke media sosial. Adanya literasi digital menjadikan kita mampu menguasai media sosial sekaligus menjadi konten kreator.
Dendy memaparkan, terdapat tipe-tipe konten yang dibuat berdasarkan dengan formatnya. Pertama, konten dengan format teks bisa menjadi sebuah artikel, buku, cerpen, dan infografis. Kedua, konten dalam format gambar dapat dibuat menjadi foto, foto cerita, dan desain grafis. Ketiga, konten dengan format audio menjadi musik atau podcast. Keempat, konten dengan format video yang bisa menjadi vlog, video tutorial, animasi, dan sebagainya.
“Konten tersebut tentunya perlu disesuaikan dengan kesukaaan dan keahlian masing-masing orang,” tuturnya.
Setelah memutuskan format konten, kita perlu memikirkan konten tersebut akan diunggah di media sosial apa. Masing-masing media sosial tentu memiliki karakteristiknya masing-masing. Dengan demikian, karakteristik dan fitur dari media sosial perlu menjadi sesuatu yang dipelajari.
Cara membuat konten yang bermanfaat dan positif dengan memenuhi fungsi konten sebagai media penyampaian pesan. Kita harus memikirkan konten kita mampu memberikan informasi, mengedukasi, dan mempersuasi penikmat konten. Selain itu, konten juga harus mampu untuk menghibur audiens sekaligus sebagai fungsi kontrol.
Lanjutnya, daya tarik dalam sebuah konten yang memiliki nilai positif terdiri atas pemenuhan kebutuhan informasi, mampu memenuhi kepuasan minat tertentu, memenuhi unsur teknis dan artistik, relevan dengan tren yang ada, serta merupakan sesuatu yang baru dan tidak pasaran.
Prinsip penting yang harus diingat ketika kita ingin menjadi seorang konten kreator ialah harus menjadi konten konsumer terlebih dahulu. Dendy menjelaskan ini berarti kita harus menikmati konten-konten yang telah ada sebagai sebuah referensi. Untuk itu, Dendy juga memaparkan tips bagaimana membuat konten yang menarik:
1. Memikirkan strategi tentang hasil yang dicapai dari konten yang ingin dibuat
2. Jangan terjebak tren dan jangan menutup mata dari tren
3. Mengenali audiens dari konten yang dibuat
4. Sesuaikan konten dengan platform media sosial yang ada
5. Penuhi tahapan produksi yang baik
6. Buat personal branding dan sesuaikan konten dengan personal branding
7. Maksimalkan interaksi dengan audiens
8. Melakukan evaluasi terhadap konten yang telah dibuat sebelumnya
9. Bijak dalam membuat konten dengan memenuhi etika, pedoman, dan aturan
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (25/8/2021) juga juga menghadirkan pembicara, Eunike Iona Saptanti (Trainer & Educator), Hilmi Hilmansyah (Staff Server Pemberdayaan Masyarakat Desa), Bayu Wardhana (Pemimpin Redaksi Independen.id), dan Kevin Joshua sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
Artikel asli:
https://www.industry.co.id/read/91920/cara-membuat-konten-menarik-dan-memiliki-nilai-positif