DISKOMINFO INDRAMAYU–Pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan adalah pembangunan ekonomi yang menciptakan akses dan kesempatan yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat secara berkeadilan, meningkatkan kesejahteraan, serta mengurangi kesenjangan antar kelompok yang berbasis lingkungan.Melaksanakan pembangunan ekonomi secara inklusif dan berkelanjutan bukan hanya tugas pemerintah semata, namun juga melibatkan seluruh komponen masyarakat.
Tidak terkecuali mahasiswa yang akan menjadi penerus pembangunan di masa depan.Dalam upaya turut mendukung upaya pembangunan inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Indramayu, Departemen Sosial Masyarakat dan Lingkungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Vokasi Universitas Indonesia (UI) bersama dengan Patriot Desa serta ILUNI UI Program Vokasi menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mewujudkan kontribusi nyata bagi para mahasiswa Vokasi UI dalam melestarikan dan menjaga ekosistem dengan pendekatan pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan di Desa Eretan, Indramayu pada Sabtu (13/11/21) kemarin.
Rangkaian kegiatan ini dimulai dengan menyelenggarakan Webinar Tourism Society melalui aplikasi zoom dan dihadiri oleh 40 perwakilan dari kelompok masyarakat secara langsung serta diikuti lebih dari 100 partisipan melalui zoom. Webinar Tourism Society kali ini mengusung tema “Desa Ekowisata untuk Ekonomi Nasional”. Hadir sebagai pembicara kunci pada kesempatan tersebut Direktur Wisata Khusus Kemenparekraf Alexandra Reyan.
Acara dimulai tepat pukul 12.30 dengan diisi sesi penyampaian materi dan sesi tanya jawab.Acara dilanjutkan dengan sosialisasi yang dilaksanakan secara offline. Sosialisasi ini dibagi menjadi dua sesi yang dibawakan oleh Al Abrar Putra Pandita sebagai pembicara dalam sesi pengenalan program, serta Hilmi Himansyah pada sesi pembentukan Pokdarwis Desa Eretan Kulon. Dalam pemaparannya, Al Abrar Putra Pandita menjelaskan mengenai potensi ekowisata mangrove di Desa Eretan Kulon dan bagaimana ekosistem mangrove dapat menanggulangi dampak dari banjir rob yang kerap terjadi di desa. “Mangrove memiliki fungsi yang strategis dalam menciptakan ekosistem pantai yang layak untuk kehidupan organisme perairan. Keseimbangan tatanan lingkungan perairan pantai akan tetap terjaga apabila keberadaan mangrove dipertahankan”, ujarnya.
Sementara itu pembicara lainnya, Hilmi Himansyah, memaparkan materi mengenai definisi dan fungsi Pokdarwis. Dalam sesi ini masyarakat juga menandatangani pakta integritas yang bertujuan untuk menopang komitmen masyarakat terhadap penjagaan fasilitas ekowisata dan program penanaman bakau.Masih lanjut Hilmi, membangun pariwisata tidak terlepas dari berbagai komponen. Untuk dapat membuat pariwisata dapat berkembang dengan baik dibutuhkan berbagai komponen yang bekerja dan berkolaborasi bersama dan tidak dapat dipisahkan.“Kata kunci untuk memahami Pokdarwis ada empat, yaitu kelembagaan, masyarakat, tanggung jawab, dan pariwisata itu sendiri”, pungkas Hilmi. (Agus MT/Dedy–Tim Publikasi Diskominfo Indramayu).
Artikel Asli : https://www.facebook.com/diskominfo.indramayu/posts/2091439854342483
122Anda, Nur Adzhani, Lily Ulyati dan 119 lainnya