INDRAMAYU – Sebagai bentuk dukungan kepada agenda G20 dalam rangka Indonesia sebagai Tuan Rumah Presidensi G20 Indonesia 2022, SCCIC (Smart City & Community Innovation Center) ITB melakukan survey awal pengumpulan data di Kabupaten Indramayu pada hari Rabu dan Kamis, 15-16 Juni 2022 bersama stakeholder terkait.
Survey tersebut dilakukan sebagai langkah awal untuk mendukung pembangunan monumental berupa laboratorium hidup pusat pengetahuan berbasis teknologi dan data yang akan menjadi bentuk kontribusi Indonesia terhadap Presidensi G20 yang diberi nama G20 Smarter World Living Lab (Recover Together, Recover Stronger Improving Quality of Life).
Dalam presentasinya, Tim SCCIC ITB memaparkan rencana implemetasi untuk Smart Rural dan Smart Maritime Provinsi Jawa Barat yang terpusat di desa-desa wilayah Kecamatan Cantigi dan Desa Cangkingan dengan tujuan memecahkan masalah di pedesaan melalui cara-cara inovatif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sebagai bentuk partisipasi dan dukungan untuk terwujudnya G20 Smarter World Living Lab (G2SWL) tersebut, Patriot Desa bersama Tim SCCIC ITB melakukan diskusi terkait potensi, permasalahan dan tantangan yang berada di wilayah Kecamatan Cantigi dan Cangkingan yang merupakan bagian dari lokus penugasan Patriot Desa Tahun 2022.
Dari Kecamatan Cantigi, dibahas mengenai Potensi Daya Tarik Wisata alam hutan mangrove dan perikanan, diantaranya budidaya rumput laut, bandeng dan udang windu yang menjadi salah satu potensi unggulan di Kecamatan Cantigi.
Selain di area maritim, permasalahan lainnya adalah berasal dari aspek lingkungan. Sebagai contoh, di Desa Cangkingan, dimana sumber daya sampah yang belum terkelola dengan baik serta pengelolaan data dan informasi seluruh pelaku usaha kecil atau ekonomi kreatif.
Seluruh rangkaian kegiatan ini akan berlanjut sampai bulan Oktober 2022 dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat daerah serta adanya dukungan data real time untuk membantu pengambilan keputusan dalam tata kelola pemerintahan.
